Entri Populer

Kamis, 31 Mei 2012

Pengaturan Arah Modul Sel Surya

ISTN

Rancang Bangun Sistem Pengaturan Arah Modul Sel Surya Mengikuti Posisi Matahari BerbasisKendali Logika Fuzzy

A.sofwan1)dan Hamdani 2)
Prodi MTE Program Pascasarjana ISTN 1,2)
PLN Duren Tiga Pasar Minggu Jakarta

            Abstract
            Solar cell module is an electric device that can converts sunlight energy to electric energy directly. Some matters cause solar cell module produces electric energy unoptimally. One of the problem is position of solar cell module is not vertically coming through the sunlight. This problem is caused by daily earth rotation and yearly earth surrounding the sun. The Mayor Topics of this research are producing  a fuzzy logic controlling system so that orientation of solar cell module always follows position of sun periodicly. And then comparing power of solar cell module which using controlling system to power of solar cell module which in static orientation.Result of this research, controlling system using fuzzy logic controller is produced, for controlling orientation of solar cell module follows sun position, with error about 4,270, so that power of this solar cell module is higher 10.8% than power of static solar cell module. Average power of static solar cell module is about 2,957 watt, and the energy is about 23,656 watt-hour. Else power of dinamic solar cell module is about 3,276 watt, and the energy is about 26,208  watt hour.

Keywords: solar cell module, sun position, fuzzy logic controller, Sunlight, dynamic system.

MESIN PENGERING IKAN

ISTN

OTOMATISASI SISTEM MESIN PENGERING IKAN
BERBASIS SENSOR BERAT DAN SUHU

A.Sofwan 1) , A.Kusnayat 2), SH.Noning1) dan A.Priyono1)
Program Studi Teknik Elektro 1) Program Studi Teknik Mesin ISTN Jakarta 12640 2)


Abstrak-- Proses pengeringan pada pengolahan ikan pada saat ini umumnya hanya menggunakan tenaga matahari dan dilakukan secara manual dengan menggunakan tenaga manusia. Sistem pengeringan tersebut kurang efisien karena tergantung dengan musim serta membutuhkan waktu yang cukup lama. Dengan pemanfaatan teknologi tepat guna telah dikenal secara luas maka banyak alat-alat pengering ikan. Untuk itu perlu dibuat mesin pengering ikan otomatis dengan menggunakan bantuan mikro kontroler dan dilengkapi pengembangannya dengan 2 (dua) sensor yaitu: sensor berat dan sensor suhu.  Dalam penelitian ini dirancang suatu mesin pengering ikan otomatis yang menggunakan mikrokontroler AT89S52 dan dilengkapi sensor berat flexy force, sensor suhu IC LM 35, kipas, pemanas, dan exhaust,  dimana sensor flexy force berfungsi sebagai parameter ukur berat ikan sebelum dan sesudah dikeringkan. Pada saat ikan sudah kering sesuai dengan set point maka semua sistem berhenti bekerja (sistem shutdown). Dari penelitian ini, alat dapat menampung ikan hingga 1014 gram dengan suhu pengeringan 600C – 700C dan waktu yang dibutuhkan untuk proses pengeringan selama 307 menit. Untuk menghasilkan panas dan meratakan udara panas didalam alat ini menggunakan tegangan 220 V dan kebutuhan daya sebesar 350 watt.

Kata kunci: Pengering, Mikrokontroler AT89S52, Sensor Berat, Sensor Suhu dan ikan

PROTEKSI TERHADAP GANGGUAN HARMONIK

ISTN

SISTEM PROTEKSI TERHADAP GANGGUAN HARMONIK PADA BEBAN MESIN WELDING BERBASIS MIKROKONTROLLER

A.Sofwan, A.Ponco Putro dan A.Priyono
Program Studi Teknik Elektro FTI-ISTN Jagakarsa Jakarta 12640
  E-mail: asofwan31@yahoo.com

Abstrak
Untuk mengatasi atau memproteksi sistem terhadap gangguan harmonic akan dikaji pada paper ini. Beban non linear seperti pada mesin Welding atau diode atau thyristor rectifiers membuat arus yang tidak sinusoidal pada jaringan listrik dan mengakibatkan penurunan power quality pada utility di sistem tenaga listrik di industri. Pada penulisan ini sebuah Active Filter yang dikendalikan dengan mikrokontroller digunakan untuk meredam harmonisa yang terjadi akibat penggunaan mesin welding dalam kapasitas laboratorium. Metode yang digunakan untuk menguraikan harmonisa menggunakan peralatan Power Analizer untuk mendapatkan data besarnya THDi dan THDv yang pada sistem jaringan listrik. Beban non linier yang diukur adalah mesin welding dengan karakteristik daya 12 kW, 18,5 kVA, 380V, 3 Ph, 50/60 Hz, yang diberikan filter aktif dan dikendalikan dengan bantuan pengontrolan berbasis mikrokontroller. Diperoleh hasil berupa penurunan harmonik yang sangat signifikan. Hasil simulasi dengan memasang filter aktif  pada sistem distribusi, diperoleh dalam pengukuran diperoleht % THDi sebesar 5.14 % dan % THDv sebesar 3.82 % yang telah sesuai dengan standar %THD. Filter aktif yang dipasang pada sistem ini, selain dapat meredam gangguan harmonik filter aktif ini juga dapat meningkatkan atau memperbaiki nilai dari faktor daya (cos φ) sebesar 35% yaitu dari 0,71 hingga mencapai 0,96.

Kata Kunci:  Proteksi, Gangguan Harmonik, Filter Aktif, Mikrokontroller dan welding.